Hmm konsep adil
gag sama dengan sama rata itu keluar pertama kali dari mulut nyokap. Pertama
kali gue denger, gue ngerasa nyokap ngasih suatu konsep yang absurd banget.
Dimana-mana kalau adil itu sama alias gag berat sebelah, tapi kok..
Belakangan ini gue
baru bener-bener menyadari kalo ternyata adil emang gag selalu sama rata. Hal
ini baru gue sadari saat gue ke bank. Di dalam bank yang nuansanya megah
itu(maklum kan tempat nyimpen duit) gue menemukan contoh yang paling sederhana
dari konsep adil tidak sama dengan sama rata.
Lo coba bayangin gaji direktur di sebuah bank
pastinya gag sama dengan gaji teller atau pegawai lainnya. Tapi gag ada satu
pegawai pun yang protes kenapa gaji mereka yang notabene kerjaannya lebih
banyak lebih kecil. Berarti pembagian gaji itu adil????
YA IYALAH! Kalo
gag adil pastinya gag ada yang mau kerja di bank tersebut. Nah dari sinilah
konsep ‘sisi lain’ keadilan mulai gue pahami. Dan kalo gue pikir lebih lanjut
dan gue tela’ah dari kasus bank century(yang sebenernya gue gag ngerti kasusnya
tentang apa). Waktu bank mengalami masalah yang pertama kali kena dampak pasti
direkturnya.
Nah dari sini gue
pahami kalo konsep keadilan besarnya gaji memang berbanding terbalik dari
kerjaan tapi berbanding lurus dengan tanggung jawab yang diterima. So semakin
tingginya gaji semakin menunjukan besarnya pengaruh orang tersebut dalam
perusahaan tersebut.
Sebenernya adil
mempunyai banyak sekali konsep yang kadang tidak kita sadari tapi juga kita pahami
dan mengerti unsur kebenaran di dalamnya. Tapi mungkin cukup ini aja yang gue
bahas kali ini. Mungkin di post lainnya akan gue bahas lagi tantang sisi lain
keadilan yang selalu dicari-cari rakyat Indonesia..
Ciaoo…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar