Taman
pada perkembanganya mempunyai begitu banyak fungsi. Dari fungsi
rekreasi, olahraga, taman bermain, hingga berkumpul bersama keluarga.
Pada hakikatnya taman merupakan ruang public yang dapat dinikmati
semua orang.
Merbabu
Family park merupakan salah satu taman yang berada di Kota Malang,
Jawa Timur. Taman ini baru saja diresmikan pada tanggal 14 Juni 2014
oleh Walikota Malang. Taman yang mengusung tema taman keluarga ini
mempunyai berbagai fasilitas pendukung, seperti taman baca, lapangan
futsal, alat-alat olahraga, hingga arena bermain anak-anak.
Kerkurangan
yang terlihat jelas pada taman ini adalah kurang rindang. Hal ini
wajar karena mengingat “usia” taman yang masih baru sehingga
pohon-pohon yang ditanam di tengah-tengah taman masih belum cukup
rindang.
Tentunya
segala hal dapat dinilai positif maupun negatifnya harus ada standar
yang dapat dijadikan pembanding. Berdasarkan standar dari pps.org
(Project for Public Space) ada 4 kriteria ruang public dikatakan
berhasil yaitu aksesibilitas dan keterkaitan, kenyamanan dan
pemandangan, pemanfaatan dan aktifitas, serta sosialisasi.
Kriteria
pertama mengenai aksesibilitas, di taman Merbabu tidak terdapat akses
angkutan umum yang secara khusus melewati taman tersebut. Terlebih
jalan disekitar taman tersebut hanya satu arah karena kondisi jalan
yang memang tidak lebar. Sehingga pengunjung yang masih belum mengnal
betul arah jalan di Malang akan kesulitan menemukan taman ini.
Meskipun secara lokasi taman ini dekat dengan beberapa kampus tetapi
tetap akan sulit untuk menemukan taman ini jika tidak paham dengan
peraturan jalan satu arah yang diterapkan pada di daerah sekitar
taman ini.
Kriteria
kedua menganai kenyamanan dan pemandangan. Konsep panataan taman
merbabu sudah dapat dikatakan estetis secara visual karena faktor
usia taman yang masih baru sehingga fasilitas taman masih relative
terjaga meski ada beberapa bagian alat yang rusak dan beberapa bagian
tribun yang berada di sebelah lapangan futsal tak luput dari aksi
vandalisme tangan-tangan tidak bertanggung jawab.
Kebersihan
taman juga cukup baik. Tempat sampah yang tersedia cukup. Namun taman
yang kurang rindang disesalkan pengunjung. Pohon-pohon besar hanya
berada pada tepi taman, sehingga pada siang hari pengunjung lebih
memilih untuk beristrahat di pinggir. Tidak ada fasilitas seperti
gazebo juga sangat disayangkan. Fasilitas untuk duduk hanya berupa
beberapa tempat duduk yang tersebar di beberapa penjuru taman
khususnya di sepanjang jalan setapak yang dibuat di dalam taman
sehingga jika siang hari pengunjung tidak dapat memanfaatkan karena
panas.
Kriteria
ketiga yaitu pemanfaatan dan aktivitas. Pengunjung taman ini beragam
dari segi usia dan tidak di dominasi segmen umur tertentu. Mulai dari
anak-anak, remaja, hingga dewasa menggunakan fasilitas taman ini. Hal
ini karena ditunjang dari fasilitas yang ada di taman dapat
dimanfaatkan oleh segala usia seperti, alat olahraga, reflexion path,
sarana bermain anak, hingga lapangan futsal.
Kriteria
ke empat mengenai sosialisasi. Sosialisasi taman merbabu masih sangat
kurang. Letaknya yang tidak dilalui transportasi umum juga merupakan
salah satu faktor penghambat sosialisasi. Disekitar taman juga masih
jarang toko, sehingga kondisi lingkungan sekitar sepi. Meskipun
pengunjung taman cukup banyak, namun di kemudian hari seharusnya ada
sosialisasi mengenai keberadaan taman ini sehingga taman yang indah
ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh warga Malang.
Berdasarkan
uraian di atas berdasarkan teori Gutkin dapat disimpulkan bahwa
hubungan manusia dan alam sudah sampai pada tahapan ke empat yaitu
sudah timbul adanya kepedulian pada lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar